• (0274) 391007, 391288
  • rsudwonosari06@gmail.com

MENKES DORONG BIOFARMA FOKUS CIPTAKAN VAKSIN KETAHANAN KESEHATAN NASIONAL


 

Kemenkes bersama Kemenpolhukam, Kemenko PMK serta 17 Kementerian dan Lembaga meluncurkan dokumen Rencana Aksi Nasional Ketahanan Kesehatan di Indonesia 2020-2024 di Auditorium Siwabessy, Kementerian Kesehatan, Jakarta (23/12/2019)

Dokumen tersebut merupakan dokumen wajib bagi negara anggota WHO untuk memiliki kemampuan untuk mencegah, mendeteksi dan merespon secara cepat dan adekuat setiap ancaman kesehatan masyarakat yang berpotensi menyebar antarnegara dan menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.

Sebagai tindak lanjut dari dokumen tersebut, dihadapan jajaran direksi Biofarma serta perwakilan Komisi Fatwa, Menkes menekankan pentingnya pengembangan vaksin yang ongkos produksinya murah namun memiliki manfaat yang besar bagi ketahanan kesehatan nasional. Karenanya, Menkes berpesan agar Biofarma fokus sesuai dengan core bussiness yang dimilikinya. Fokus pada pengembangan vaksin yang mampu mencegah, mendeteksi dan merespons penyakit pandemi yang berpotensi mengancam ketahanan kesehatan. Menurutnya, langkah tersebut jauh lebih optimal dan bermanfaat.

''Kalau mau diversifikasi usaha jangan membuat diversifikasi yang membebani, tidak ada nilai tambahnya, tidak membuat quality of life nya meningkat. Buat yang murah dan menolong orang, pasti berkahnya banyak,'' kata Menkes

Lebih lanjut, Menkes menekankan agar mengurangi proses impor barang setengah jadi. Pasalnya, hal ini bisa mengancam ketahanan kesehatan nasional.

''Ingat batasi impor bahan setengah jadi, kita kan ngak tau halal atau enggak karena setengah jadi, nanti pertahanan kita malah jebol,'' pesan Menkes.

Atas diperolehnya predikat Center of Excellence, Menkes menekankan agar kepercayaan dari anggota negara OKI tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kemaslahatan umat terutama dalam hal peningkatan produksi vaksin halal.

''Kita harus bertanggungjawab terhadap produk-produk kita, karena ini adalah negara mayoritas Islam, otomatis kita mengedepankan produk halal. Jadi kalau produknya mau keluar seharusnya sudah tersertifikasi halal,'' tutur Menkes.

Usai pertemuan, Menkes selanjutnya mengunjungi Center of Excellence Facilities Vaccines and Biotechnology Products. Ada beberapa ruangan yang dikunjungi Menkes diantaranya Ruang Kultivasi, Ruang Preparasi, serta Ruang Purifikasi dan Konjugasi.

Sumber : Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.

  • By admin
  • 11 Januari 2020
  • 17

Berita Terbaru


DPK PPNI RSUD Wonosari selenggarakan Seminar Keperawatan “Transformasi Kesehatan : Manajemen Kesehatan Ginjal”

Wonosari, 12/05/24 bertepatan dengan Hari Perawat Internasional dan Hari Ulang…

Rapat Koordinasi Rencana Peningkatan Unit Diklat dan Akreditasi Diklat

Wonosari, 11/05/24 bertempat di Aula Yudistira RSUD Wonosari telah dilaksanakan…

Pelepasan PIDGI angkatan IV bulan November Tahun 2023

Wonosari, 06/05/24 bertempat di Aula Bima RSUD Wonosari telah dilangsungkan…

Kunjungan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya Yogyakarta ke RSUD Wonosari

Wonosari, 02/05/24 bertempat di Ruang Pertemuan Direktur RSUD Wonosari. RSUD…

In House Training Penyusunan RKA 2025 dan Entry Aplikasi Arena

Wonosari, 06/05/24 bertempat di Aula Yudistira RSUD Wonosari telah dilaksanakan…